PENULIS
Surat Cinta Tentang Sholat

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Bila  "shalat" itu hanya sebagai "penggugur kewajiban", maka kau "akan terburu-buru mengerjakannya".

Bila  "shalat hanya sebagai sebuah kewajiban", maka kau "tak akan menikmati hadirnya Allah" saat kau mengerjakannya.

 shalat itu pertemuan yang kau nanti dengan Tuhanmu.

 shalat itu sebagai cara terbaik kau bercerita dengan Allah SWT.

 shalat itu sebagai kondisi terbaik untuk kau berkeluh kesah dengan Allah SWT.

 shalat itu sebagai seriusnya kamu dalam bermimpi.

 ketika "adzan berkumandang," "tangan Allah melambai kepadamu untuk mengajak kau lebih dekat denganNya"

 ketika kau "takbir," Allah melihatmu, Allah tersenyum untukmu dan Allah bangga terhadapmu.

 ketika "rukuk," Allah menopang badanmu hingga kau tak terjatuh*, hingga kau merasakan damai dalam sentuhan-Nya.

 ketika "sujud," Allah mengelus kepalamu. Lalu Dia berbisik lembut di kedua telingamu: "Aku mencintaimu wahai hambaKu."

 ketika kau "duduk di antara dua sujud," Allah berdiri gagah di depanmu, lalu mengatakan: "Aku tak akan diam apabila ada yang mengusikmu."

 ketika kau memberi "salam," Allah menjawabnya, lalu kau seperti manusia berhati bersih setelah itu.

Subhanallah sungguh nikmat shalat yang kita lakukan. Tidak akan sia-sia yang menyebarkannya, tidak akan rugi orang yang membacanya.

Beruntunglah  orang-orang yang mengamalkannya.

Barakallahu fiikum, Wassalamualaikum Wr.Wb.

Maafkanlah aku ya Allah  yg tak pernah memperhatikan kesempurnaan sholatku.
PENULIS
Angan yang terbawa
Oleh angin pulang

Malam ini ia bermaksiat
Lalu Ia tidur dengan harapan besok akan kembali bertaubat
Pagi hari datang kepadannya
Burung-burung terbangun namun tidak dengannya,

sekian.
Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS

      Rindu


Malam minggu kali ini hujan
Menghantarkan rintiknya dalam godaan
Tak bersua diantara gelap dalam koloni
Terbengkalai dalam beribu kata rindu yang tak sampai

Rindu merayuku merangkai kata untuk bertemu
Namun berdebat dengan nuraniku yang masih beku
Rindu bukan sekedar kata kerja untuk dirasakan
Tapi kata cinta untuk dikatakan

Dalam setetes ragu
Dilautan rindu
Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS
      All About You

Aku masih hidup
Dengan tawamu yang tak pernah peduli
Tanganmu yang menghempaskan tanganku
Bayangmu yang memalingkan pandangan
Parasmu yang tak pernah tunjukkan tatapannya
Yang takkan pernah kumaafkan

Mengingatmu bagai menari ditengah badai
Beserta cerita manismu tentang hal-hal yang sepele
memimpikan kenyamanan dalam pelukmu
Beserta kesalahan polosmu
Yang akan selalau aku cintai

Mimpi yang menghancurkanku luluh lantah
Ditambah kekejaman doa dan harapan palsumu
Yang akan selalu aku benci
Lagi dan lagi
Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS
Jika aku dapat hidup lagi

Cinta itu semu,
Terlihat nyata namun kenyataannya palsu,
Dan sebaliknya itulah yang mewakili perasaanku.
Hitam,biru,putih,kelabu,
Cinta bermacam-macam,
Salah satunya adalah cintaku yang berbeda,
Sejak kau menjadi miliknya
Kuasa kutahan rasaku,
Dengan separuh hati sandiwara ini,
Yang asik menyembunyikan kejujuran,
Bahkan jika terlahir kembali
Ia akan memilih peran yang sama,
Menjadi Tas,Handphone,Gaun
Jika kau suka cincin
I wanna be it
Yang mengikat di jarimu,
Menemanimu dan selalu disisimu,
Bahkan jika kau ingin yang lain
I wanna be it
Yang nyatannya ada disampingmu,
Walau terlihat palsu
Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS

   Penantian


Aku tak perduli menunggu berapa lama,
Sepuluh tahunpun jika untuk dirimu mungkin saja,
Aku hanya takut ketika kau memilih yang lain,
Seperti mencoret tinta dalam selembar kain,
Tak merubah kain namun membuatnya berbeda,
Seperti hatiku tetap padamu namun arahnya tak sama,
Dan kamulah satu-satunya yang dapat membuat duniaku selalu lebih baik,
Membawaku kedalam mimpi selama bertahun-tahun terikat seumur hidup.
Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS
Masih bertahan


Aku masih menunggu,
Dalam pelukan embun sebelum fajar,
Dalam hembusan tasbih setelah mentari,
Dalam dekapan petang yang merasuk bersujud pada malam,
Kadang ingin kubasuh topeng ini agar dunia tampak egonya,
Jika usaha bagaikan kabut,
Dan mentari menyerinai didalamnya,
Maka sia-sia keteguhan batin dalam kepastian yang sudah jelas,
Namun usahaku tak sebercanda itu

Man jadda wa jadda
PENULIS
    Bertahan

Aku masih menunggu,
Dalam setiap kata yang kau bilang doa,
Dalam setiap nafas yang kau hitung dzikir,
Dalam sepertiga malam yang kau bersimpuh didalamnya,
Kadang ingin kurajah hati ini agar dapat kuperas sampai puas,
Jika harapan datang pada saat hujan,
Bukan karena pelangi,
Maka ku nomer satukan yang datang dan merelakanmu untuk pergi,
Namun masalah bertahan atau pergi?,
Tuhan maha membolak-balikkan hati
Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS



Melewatkanmu

Ia sangat resah, ia tetap menundukkan kepalanya,
Memberi kesempatan baginya untuk mendekat,
Namun dia tak terbiasa,,
Karena kurangnya keberanian,
Ia berbalik dan berlalu,
Teringat akan tahun-tahun yang memudar,
Seperti pikiran yang melihat melalui kaca jendela yang berdebu,
Masa lalu adalah sesuatu yang bisa ia lihat, namun tak bisa disentuh,
Dan semua yang ia lihat hanyalah buram dan kabur
Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS
Angin

Bila kau menerpa dirinya,
Bisikanlah padanya,
Bahwa aku disini menunggunya,
Menunggunya yang pernah datang,
Walau begitu , aku mohon katakana padanya,
Aku akan terus menunggunya,
Karena aku mencintainya
Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS
       Pesona

Aku melihatmu dari sini
Mengagumimu dalam diam
Dan tak meminta balasan
Bagiku itulah bentuk keikhalasan

Terlalu mencintai kembali
Selayaknya tak pernah pergi
Dirimu bukan sekedar tempat untuk pulang
Namun memoar indah untuk dikenang

Menatap penuh kehampaan
Memiliki dalam impian
Tidak sengaja mencintaimu,
Terjebak selamanya


Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS

    Surat Untukmu


Kabar tentangku,
Hatiku jatuh melata
Menyisakan kepergian dengan sebuah diorama
Teruntukmu,
Syukurmu semoga lelap malam ini
dan esok semoga datang hati yang lebih dari ini
Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS
Tentang kita

Menatap mentari namun senjanya tak menanti,
Merengkuhmu bak subuh di fajar ini,
Terdiam dalam pekat kabut duniawi,
Menanti dalam sepatah kata sunyi,
Haruskah aku beralalu lalang didepanmu, agar terlihat sosokku?
Haruskah aku mengibarkan bendera untuk pengakuanmu?
Hanya kau yang paham alur ceritamu
Bertahan dan pergi adalah pilihanku
Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS

Tentang kamu


Sepi adalah engkau,
Yang menatapku dengan tatapan sunyi,
Seperti menimang sepi dalam sunyi sendiri hingga pagi menghampiri,
Terdiam dalam hati yang sepi dengan segumpal nyeri
Sepatah katapun patah juga merungut bisu,
Positif malam ini nama kenalmu adalah sunyi,
Dan aku hanyalah pasir yang tersapu buih,
Dalam jarak, jembatan kata-kata adalah perakit rindu,
Tanpa itu sama saja kau lubangi sendiriku
Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS
Tentang kamu

Dirimu bagai pelangi
Yang semakin kukejar warnamu Semakin bias hadirmu,
Dirimu bagai mentari,
Yang hangatnya merasuk tetapi bukan padaku,
Dirimu bagai rembulan,
Yang indah dalam gelap namun jauh dari tatap,
Dirimu bagai mawar,
Yang wanginya mengilhami namun durinya menusuk hati
Dirimu bagai awan,
Yang kadang meneduhkan sekaligus membawa hujan
Semoga dirimu juga bak laksana senja,
Yang menemani hingga dunia menutup mata
Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS
Tentang Kamu

Jangan pernah kau Tanya “apakah aku baik baik saja?”
Bersamamu aku tak pernah baik,
Kau lukai aku sebagai korban,
namun tidak ada pengadilan cinta,
Yang melihatkan kesalahan,
Kesepian sungguh senyap,
Namun bersamamu sangatlah sulit,
Kau yang tak mengerti cinta
Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS
Tentang Aku

Aku mencintaimu sangat dalam,
Lewat senyuman yang kubawa setiap hari.
Aku menyayangimu dengan berbeda,
Lewat alunan musik yang kumainkan.
Udara yang kau hirup mengkin udara yang sama,
Apa terlihat semoga tetaplah sama,
Bahwa aku mencintaimu secara berbeda,
Jika nanti tidak ada tabu lagi diantara kita,
Jangan tanyakan mengapa?
Karena dari awal hati ini milikmu,
Bahkan hancur, kau rusak,
Namun tetap sama, milikmu.
Hanya saja semoga suatu hari nanti kau bersyukur,
Karena ada yang mencintaimu sedalam ini,
Dalam sebait doa dan rangkaian kata cinta
Dalam sebuah harapan yang sama
Untuk kita
Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS
Tentang aku

Aku suka melihat pantai,
Melihat indahnya yang menyiur melambai-lambai,
Beserta hamparan buih pasir yang mengudara memandu mengitari,
Walau indahnya hanya sebatas bayang
Yang bergelut menggeliat melepas ombak dari dekapan karang,
Menseketakan garam dalam airnya yang mulai menghilang,
Biar saja aku bagai tawar di laut bebas
Yang tak bersatu namun tak saling lepas
Label: 0 komentar | | edit post
PENULIS

                             Luka

Penderitaanku lengkap sudah malam ini tanpamu
Positif dirimu sendu di malam yang pekat
Kau racun yang merusak hati,jantung,dan paru-paru
Dan inang yang menyatu padu tak bersekat
            Kau topan yang meluluh-lantahkan tetanaman
            Meremukkanku hingga engkau menjelma liat
Mencekik dan menguruk-uruk akar-akaran
Sampai tercabut dan tercabik-cabik hebat
Kau tungku yang membopongku ke pangkuan api
sembari dilalap habis oleh sambaran kilat
Mengilhami dengan beribu-ribu rasa nyeri
Menguliti terkelupas hingga tangis menggeliat
            Kelembutan berdarah oleh pandangmu
            Melumatkan diri tak berwarna dan berbau
            Menanggung luka menyimpan hasrat berjuta asa
            Terkuak dikala senja menyesaki rongga dada
Kau tragedi yang membisikkan pemuasan duniawi
Gemercik mengumandangkan tembang yang merobek hati
Engkaupun berangkat keperaduanmu dengan secarik doa nurani
Akupun tetap dengan pendirianku khusyuk untuk menanti

           


Label: 0 komentar | | edit post